Minimalisme dengan Kesadaran Penuh dalam Berkonten
Minimalisme dalam berkonten?
Kesadaran penuh dalam berkonten?
Setiap-setiap pembuat konten memiliki motifnya masing-masing dalam berkonten. Tentu dalam sebuah perihal, tidak hanya motif bukan. Selain mengapa ada juga bagaimana. Tentu tidak melupakan mau konten apa, dimana, kapan, dan siapa.
Motif bagaimanapun, saya yakini banyak sekali niat baik dalam berkonten. Sudah dibuktikan dengan banyak akun yang berbagi hal positif di internet.
Mengenai bagaimana berkonten ria, saya ingin berbagi mengenai 2 filosofi. Filosofi minimalisme dan juga filosofi kesadaran penuh. Filosofi ini menjadi jalan atau gaya dalam berkonten.
Saya merujuk filosofi minimalisme dari penulis buku The Minimalist Joshua Millburn, Ryan Nicodemus, Marie Kondo dan juga Fumio Sasaki. Joshua dan Ryan bilang minimalisme adalah alat untuk menemukan kebebasan.
Saya setuju kalau memang manusia banyak memberi makna pada benda. Tidak ada yang salah dengan kepemilikan benda-benda. Namun kadang menjadi obsesi karena ingin memiliki.
Saat ada obsesi itulah makna kebebasan jadi tergeser dengan obsesi. Disinilah minimalisme menjadi solusi untuk menepikan hal-hal berlebihan untuk berfokus pada yang terpenting. Fokus pada yang terpenting seperti pencarian kebahagian, rasa penuh/cukup dan juga kebebasan.
Bagaimanakan minimalisme ini diterapkan dalam berkonten ria?
Saya sedikit demi sedikit menerapkan filosofi minimalisme agar saya bahagia dalam berkonten. Yang saya terapkan yakni saya tidak membeli barang-barang mahal. Selain karena sayang uangnya. Saya juga takut saya belum ada kemampuan menggunakan dengan baik. Saya merasa cukup dengan kamera hape yang ada. Jika mungkin sudah saatnya mungkin saya juga akan mempertimbangkan kamera.
Saya juga belum membeli peralatan berkonten yang menunjang visual seperti alat pencahayaan, mic khusus, tripod, dan lain sebagainya. Cita-cita saya sendiri tentunya bisa punya studio dilengkapi peralatan yang saya sebutkan. Berkat minimalisme saya belum merasa krusial untuk memiliki benda-benda tersebut.
Saya jujur saja, masih menjadi pribadi pemimpi hingga di usia yang 25 tahun sekarang. Rata-rata wanita di usia saya sudah menetap dan memutuskan. Beberapa teman yang saya ketahui sudah KPR rumah. Saya sungguh kagum. Saya juga ingin seperti mereka. Namun saya merasa ada banyak hal misterius dalam hidup yang harus saya pecahkan terlebih dahulu. Jika saya menetap saya takut saya menyia-nyiakan karunia dari Allah pada saya. Dan lagi saya juga belum siap secara materi karena latar belakang saya sendiri. Saya merasa saya akan diberi kesempatan untuk merantau sejauh-jauhnya untuk menuntut ilmu. Walau kenyataannya saya lulus kuliahnya telat 2 tahun :/. Saya juga tidak tau mengapa saya tidak sebaiknya bersikap realistis saja dan berhenti panjang angan haha.
Kesadaran penuh atau mindfulness adalah istilah baru bagi saya. Saya memiliki ketertarikan pada istilah ini. Di rapor SMA saya, guru sekolah kerap kali menuliskan saya memerlukan lebih untuk mengontrol diri. Rasanya cocok dengan mindfulness yang merekemondasikan kita untuk tidak bereaksi berlebihan.
Bagaimana menerapkan kesadaran penuh saat berkonten?
Berkonten memiliki tujuan. Penerapan kesadaran penuh dapat mengarahkan pada tujuan. Terlebih lagi saya yakin bisa membentuk tujuan menjadi lebih terukur, strategis, dan SMART.
Sebelum berkonten ria, untuk menjalankan prinsip kesadaran penuh direkomendasikan untuk meditasi agar lebih relaks dan tenang. Ketika menulis lakukan istirahat dengan mengunjungi alam agar pikiran lebih tenang. Kemudian bagus juga untuk menulis di kertas terlebih dahulu agar tulisan jadi lebih baik. Serta bisa menuliskan hal-hal judgmental di kertas dan kemudian biar itu tetap di kertas saja tidak sampai kepada konten yang dibuat. Konten yang menjalankan filosofi ini tentunya konten yang tidak judgemental apalagi memiliki vibrasi dan vibes negatif ya.
Dalam berkonten ria tentu memerlukan internet yang andal dan stabil. Internet didapat dari Internet Provider. Internet Provider yang menjadi andalan banyak konten kreator yakni IndiHome.
Saya sendiri merasa puas terhadap kinerja IndiHome. IndiHome yang merupakan bagian dari Telkom Indonesia juga sedang ada kampanye berbagi cerita loh bahkan ada hadiahnya juga. Saya sangat mengapresiasi kreativitas Telkom Indonesia dalam mengadakan lomba konten di 2023 ini yang kini menjadi rutinitas <3.
Post a Comment
0 Comments