Review
Review #3 - Melati dalam Kegelapan, Sidik Nugroho.
Judul: Melati dalam Kegelapan
Penulis: Sidik Nugroho
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Halaman: 199
Harga: 0 (Buku pinjaman, hihihi)
Rating: 2/5
Penulis: Sidik Nugroho
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Halaman: 199
Harga: 0 (Buku pinjaman, hihihi)
Rating: 2/5
Melati dalam Kegelapan adalah sebuah novel horror misteri dewasa. Alasan saya membaca novel ini karena penulisnya satu daerah dengan saya, dan pernah menjadi narasumber dalam diskusi kepenulisan komunitas menulis yang saya ikuti. Saya kagum sekali padanya, bisa tembus ke penerbit besar seperti GPU. Itu impian saya sekali, bisa menerbitkan karya-karya saya, dan best-seller serta bisa menginspirasi banyak orang.
Sebenarnya saya nggak nemuin buku ini. Saya juga nggak nyari. Tapi teman saya yang menunjukkan buku ini pada saya. So, apa salahnya saya baca kan? Karya anak se-daerah ini.
Buku ini sebenarnya bagus. Tata bahasanya bagus. Bikin penasaran juga. Namun yah, nggak sesuai selera saya. Saya benci sekali jika ada cerita yang ada bagian pornonya. Penuh dengan kata kasar dan makian. Dan buku ini melakukan itu semua. Jika saja Anda baca, ada kata bangs*t dan s*al. Jujur aja menurut saya itu nggak etis dan nggak indah. Hehe. Tapi sih, bergantung pada kitanya aja ya. Selera orang kan beda-beda. Saat membaca bagian hubungan antara Nina dan Toni. Benar benar sighh, jijik saya membacanya.
Saya menghabiskan membaca buku ini hanya untuk menemukan apa hubungan tokoh utama Toni dengan hantu Melati. Dan akhirnya, mereka justru nggak ada hubungan apapun. Saya jadi bingung atau saya yang nggak menyadarinya.
Ceritanya gini, Toni tiba-tiba aja melihat hantu Melati kan. Dia melihatnya di depan rumahnya yang sepi dan jauh dari kota. Saya agak merinding sih bacanya. Serem ya. Apalagi digambarkan di dalam novel di rumah tersebut banyak sekali pohon-pohon. Nah, pagi harinya dia melihat koran. Kok foto wanita yang ada di koran itu sama dengan wanita yang dilihatnya di depan rumahnya. Wah, saya penasaran sekali apa hubungan mereka berdua. Saya baca sampai habis. Dan ternyata, nggak ada hubungan apapun. Malah berputar-putar antara tokoh utama alias Toni dengan hubungannya yang begitu bebas dengan tokoh utama perempuan yang lain yaitu Desy dan Nina. Konflik yang saya lihat yaitu antara Toni dengan tokoh Rokhim. Saya kira ada hubungannya dengan Melati. Ternyata tidak, Rokhim hanya ingin membalas dendam saja. Dendamnya nggak ada hubungan apapun dengan Melati. Duh kecewa sekali. Nggak nyambung ceritanya.
Maaf untuk pak penulis ya. Ini juga subjektif. Mungkin karya karya bapak yang lain yang belum saya baca, lebih bagus daripada ini. Hehe, semoga aja dia nggak baca reviewnya. Review yang lebih banyak kritiknya.
Sekian review saya semoga bermanfaat.
Sekian review saya semoga bermanfaat.
Monday, 5th September 2016.
Post a Comment
0 Comments